Sistem penyimpanan energi memainkan peran penting dalam jaringan listrik modern, memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan, meningkatkan stabilitas jaringan, dan menyediakan listrik cadangan selama pemadaman listrik. Namun, sistem ini rentan terhadap kerusakan akibat lonjakan listrik, yang dapat terjadi karena sambaran petir, pengoperasian peralihan, atau gangguan jaringan listrik. Perlindungan lonjakan arus sangat penting untuk memastikan keamanan, keandalan, dan umur panjang sistem penyimpanan energi.

Melindungi Komponen Kritis

Sistem penyimpanan energi terdiri dari berbagai komponen penting, termasuk baterai, inverter, sistem kontrol, dan peralatan pemantauan. Komponen-komponen ini sensitif terhadap lonjakan tegangan dan dapat rusak akibat lonjakan listrik. Misalnya, baterai rentan terhadap pelepasan panas dan degradasi sel jika terkena tegangan berlebih. Inverter, yang mengubah daya DC dari baterai menjadi daya AC, dapat mengalami kegagalan fungsi atau kegagalan jika terkena lonjakan arus. Perangkat proteksi lonjakan arus (SPD) dapat melindungi komponen ini dengan mengalihkan tegangan berlebih dari peralatan sensitif.

Komponen Utama Rentan Terhadap Kerusakan Lonjakan

  1. baterai:
    • Rentan terhadap tegangan berlebih yang disebabkan oleh lonjakan eksternal, yang dapat menyebabkan pelepasan panas, kebocoran elektrolit, dan degradasi sel.
    • Kesalahan internal atau korsleting dalam sistem baterai juga dapat menghasilkan lonjakan arus yang tinggi, sehingga merusak sel baterai.
  2. Inverter:
    • Mengubah daya DC dari baterai menjadi daya AC untuk digunakan dalam sistem kelistrikan.
    • Sensitif terhadap lonjakan tegangan dan dapat rusak karena lonjakan tegangan, menyebabkan waktu henti sistem dan perbaikan yang mahal.
  3. Sistem kontrol:
    • Mengelola pengoperasian dan kinerja sistem penyimpanan energi.
    • Rentan terhadap interferensi elektromagnetik (EMI) dan interferensi frekuensi radio (RFI) yang disebabkan oleh sambaran petir atau peralatan listrik di dekatnya, yang dapat mengganggu sinyal komunikasi dan kontrol.
  4. Relai Perlindungan:
    • Pantau parameter kelistrikan sistem dan mulai tindakan perlindungan jika terjadi kelainan.
    • Rentan terhadap kerusakan akibat tegangan berlebih atau lonjakan arus tinggi, sehingga mengurangi kemampuannya untuk mendeteksi dan merespons kesalahan.
  5. Peralatan Pemantauan dan Komunikasi:
    • Pastikan pemantauan dan komunikasi yang tepat antara sistem penyimpanan energi dan jaringan listrik atau pusat kendali.
    • Rentan terhadap kerusakan akibat lonjakan arus, mempengaruhi transmisi data dan kinerja sistem.

Pentingnya Perlindungan Surge

  • Kegagalan dalam melindungi komponen-komponen ini dapat mengakibatkan waktu henti, berkurangnya efisiensi sistem, dan biaya perbaikan atau penggantian.
  • Tindakan perlindungan lonjakan arus yang tepat dapat melindungi komponen-komponen ini, memastikan keamanan, keandalan, dan umur panjang sistem penyimpanan energi.